Sebenarnya investasi properti tidak hanya melulu rumah, villa, apartemen atau tanah saja.
Salah satu bentuk investasi properti yang jarang dibicarakan padahal ada adalah lahan kebun produktif.
Lahan kebun produktif saat ini lebih banyak diminati karena selain harga lahannya sendiri setiap tahun akan meningkat, keuntungan investasi lahan kebun produktif berasal dari tanaman yang dibudidayakan dan dipanen dari kebun tersebut.
Besar keuntungan hasil panen ini tentunya tergantung dengan komoditas yang dipilih dan lamanya masa budidaya tanaman.
Hal ini bisa diakali dengan memilih komoditi dengan harga jual tinggi dan sesuai dengan daerah tempat kebunmu berada.
Namun sebelum kamu memulai berinvestasi lahan kebun produktif, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah membeli tanah untuk lahan kebun produktif yang akan kita bahas berikut ini.
Sebelum Membeli Tanah
Lokasi Tanah
Hal yang sudah umum kita ketahui bahwa lokasi yang strategis sangat menentukan harga jual dan beli properti.
Membeli tanah di lokasi yang strategis tentu lebih mahal, namun potensi perkembangannya juga lebih tinggi dibanding di daerah terpencil.
Cara agar kamu update mengenai harga tanah adalah dengan sering-sering melihat iklan agar kamu memahami harga pasarannya.
Selain itu, kamu juga harus jeli apakah kedepannya tanah tersebut berpotensi untuk dijadikan daerah pemukiman, bangunan komersial maupun perkantoran.
Pastikan Kepemilikan Dan Status Tanah
Untuk menghindari sengketa, pastikan status tanah tersebut sah dan layak dibeli.
Dan hindarilah membeli tanah yang sertifikatnya digadaikan.
Pembayaran
Setelah harga disetujui, sebaiknya lakukanlah pembayaran bersyarat dengan perjanjian tertulis mengenai hal-hal yang sudah disepakati proses pembayaran, proses balik nama, serta hal-hal lainnya.
Dan sebaiknya jangan melakukan pembayaran langsung sepenuhnya, namun beberapa tahap.
Jika semua proses seperti balik nama sudah selesai baru dilunasi.
Setelah Membeli Tanah
Setelah membeli tanah yang akan dipergunakan untuk kebun produktif, agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
Jenis Tanaman
Agar investasi lahan memberikan keuntungan yang maksimal, pilihkan jenis tanaman yang cocok di jenis tanahmu dan sebisa mungkin pilihlah tanaman yang harga jualnya cukup mahal.
Ada banyak jenis tanaman yang berprospek menjanjikan seperti cabai dan buah-buahan untuk hortikultura.
Sementara untuk tanaman kayu komoditas jabon bisa diperhitungkan.
Jika memungkinkan, pilihlah tanaman kayu karena tidak membutuhkan perawatan yang intensif, namun memang dibutuhkan waktu yang lama sampai kamu bisa menikmati hasilnya.
Perhatikan Biaya Pemeliharaan Tanaman
Lahan perkebunan tentunya membutuhkan biaya perawatan yang perlu kamu pertimbangkan seperti:
• Biaya untuk menggaji petani,
• Biaya irigasi dan pestisida,
• Biaya pupuk.
Pelajari Ilmu Pertanian
Meskipun tujuan utamamu adalah investasi properti, namun karena instrumen yang kamu pilih adalah lahan kebun produktif maka kamu setidaknya kamu juga harus mempelajari ilmu pertanian sedikit-sedikit.
Karena agar kebunmu dapat bertahan berkelanjutan kamu juga harus mengetahui harga pasaran komoditas pertanian.
Selain itu setidaknya kamu juga perlu tahu kapan harus melakukan rotasi tanaman, atau apakah tanaman tertentu dapat atau tidak ditumpangsarikan agar hasilnya maksimal.
Pelajari Ilmu Pasca Panen
Akan lebih baik jika tidak hanya mempelajari ilmu pertanian namun ilmu pasca panen juga.
Memang kebun hanya sebatas sampai panen, namun jika kamu bisa mengolah hasil panenmu sendiri daripada dijual mentah akan lebih baik karena dapat meningkatkan nilai jualnya sehingga passive income yang kamu dapatkan akan lebih banyak.
Misalkan daripada kamu menjual pisang sebagai buah kamu bisa saja mengolahnya menjadi pisang goreng, jus, kue pisang dan sebagainya dengan nilai jual lebih tinggi.
Nah, itu tadi informasi mengenai sumber passive income dari lahan kebun produktif.
Bagaimana apakah sudah semakin tertarik?