Bagi kalian yang sudah berkutat di dunia investasi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama Warren Buffet, beliau merupakan investor yang sangat terkenal dan salah satu orang terkaya di dunia.
Terdapat satu kutipan terkenal dari Warren Buffet yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia intinya berarti jangan menempatkan semua investasimu di satu tempat.
Jika berbicara mengenai investasi properti ada banyak sekali jenisnya mulai dari rumah, kos, apartemen, tanah, dan ruko.
Jenis-jenis properti tersebut sudah sering kita bahas, kali ini akan akan membahas jenis properti lain yaitu tanah kavling.
Tanah kavling merupakan salah satu properti yang cukup banyak berkembang namun cukup jarang dibicarakan.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan membeli tanah kavling.
Kelebihan
Harga Lebih Murah
Jika dibandingkan dengan membeli properti berupa bangunan seperti rumah, membeli tanah kavling tentunya jauh lebih murah.
Dengan jumlah uang yang sama, kamu akan mendapatkan tanah yang lebih luas.
Potensi Kenaikan Harga
Seperti properti jenis lainnya, tanah kavling juga akan mengalami kenaikan meskipun tidak setinggi properti yang berupa bangunan.
Kenaikan ini nantinya juga bergantung pada lokasi dan pengembangan di daerah tersebut.
Tidak Membutuhkan Perawatan
Tidak seperti rumah yang membutuhkan perawatan dan listrik yang juga memakan biaya.
Tanah kavling tidak membutuhkan perawatan seperti apalagi jika kamu membeli tanah kavling tersebut dari pengembang, kamu bisa membiarkannya tanpa perawatan apapun karena tanahnya berada di klaster yang dijaga oleh pengembang.
Dapat Disewakan Ke Orang Lain Dan Memperoleh Passive Income
Jika berada di dalam klaster perumahan, tanah kavling bisa kamu sewakan sebagai food court atau lahan parkir.
Dengan menyewakan tanah kavling kamu bisa mendapatkan passive income.
Aksesibilitas Mudah
Tanah kavling biasanya terletak di klaster perumahan sehingga memiliki aksesibilitas yang mudah sehingga kamu tidak perlu khawatir mengenai fasilitas umum yang ada di sekitarnya.
Kekurangan
Perlu Waktu Yang Cukup Lama Untuk Menjual Tanah Kavling
Meskipun permintaan tanah kavling cukup tinggi, namun untuk menjual tanah kavling tetap saja dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Hal ini dikarenakan tanah kavling merupakan jenis aset non likuid yang sudah untuk diperjual belikan.
Banyak pertimbangan yang diperlukan oleh calon pembeli sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli tanah kavling, sehingga kamu harus ekstra sabar.
Tidak Dapat Dijadikan Sumber Pemasukan Tetap
Berbeda dengan properti lain seperti rumah, kos, atau ruko.
Meskipun kamu bisa menyewakan tanah kavling sebagai lahan parkir, tetap saja berbeda bangunan.
Cukup jarang juga orang yang menyewa tanah kavling, sehingga kurang bisa diandalkan sebagai sumber pemasukan tetap.
Lokasinya Kadang Kurang Strategis
Jika kamu mencari tanah kavling di kota-kota besar, cukup sulit sekali mendapatkannya.
Jika ada harganya juga bisa berkali-kali lipat.
Kamu harus mencari ke pinggiran kota jika ingin mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Salah satu tips yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencari lokasi yang dekat dengan moda transportasi umum atau jalan tol.
Pilihan Kredit Sedikit
Berbeda dengan membeli rumah dimana kamu bisa menggunakan sistem KPR, untuk membeli tanah kavling kamu bisa menggunakan KPT (Kredit Pemilikan Tanah).
Namun sayangnya, tidak semua Bank menyediakan fasilitas KPT ini.
Jadi kamu harus lebih memperhatikan ketersediaan pembiayaan yang tepat sebelumnya.
Setiap jenis properti yang kamu pilih untuk berinvestasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya, jadi pikirkan matang-matang ya, dan semoga artikel ini bermanfaat!