Tips Investasi Properti : Rencanakan Strategi

Spread the love

Tips Investasi Properti : Rencanakan Strategi

Saat melakukan penelitian tentang investasi properti, perlu untuk mempertimbangkan strategi mana yang paling cocok.

Strategi yang paling umum di kalangan investor cenderung beli-untuk-sewa tetapi ada banyak jenis investasi lainnya.

Dua strategi utama yang perlu dipertimbangkan adalah beli-untuk-sewa dan beli-untuk-jual, yang biasanya merupakan pilihan yang lebih disukai di kalangan investor.

Setelah memutuskan bagian strategi ini, kemudian perlu untuk mempertimbangkan jenis properti yang ingin diinvestasikan.

Jenis investasi utama yang perlu dipertimbangkan adalah properti residensial atau komersial, yang keduanya memiliki keuntungan dan risikonya sendiri.

Beli-untuk-sewa atau beli-untuk-jual

Strategi investasi beli-untuk-sewa mengacu pada pembelian properti dengan tujuan untuk disewakan kepada penyewa.

Dengan menyewakannya, investor atau tuan tanah kemudian akan menerima pendapatan dari pembayaran sewa yang dilakukan penyewa.

Strategi ini adalah salah satu yang paling populer mengingat potensi keuntungan jangka panjangnya, seperti arus kas yang konsisten dan pendapatan pasif.

Banyak investor memilih beli-untuk-sewa sebagai strategi mereka karena permintaan untuk properti sewaan cukup tinggi untuk daerah Bali.

Bisa juga dengan menargetkan jenis penyewa tertentu dalam strategi yang diambil, seperti pelajar, keluarga, atau pasangan muda.

Dengan menargetkan jenis penyewa tertentu, hal ini dapat menentukan pilihan lokasi dan properti. a.

Adapun untuk beli-untuk-jual, investor akan membeli properti untuk tujuan menjualnya, untuk mendapatkan keuntungan.

Ketika properti telah dibeli, investor kemudian akan menghabiskan waktu untuk mengubah properti tersebut dengan perbaikan dan perbaikan.

Ini kemudian akan meningkatkan nilai properti, memungkinkan investor mendapat untung setelah rumah dijual.

Strategi ini terkadang juga disebut sebagai ‘house flipping’ atau ‘fix and flip’ , terutama jika investor menjadikan ini sebagai strategi jangka panjang di mana mereka secara konsisten membeli properti, mengubahnya, dan menjualnya.

Prinsip dari strategi ini sangat mudah, tetapi banyak pertimbangan yang harus dilakukan.

Perlu tetap untuk melakukan riset, untuk menentukan lokasi dan kondisi pasar yang terbaik.

Perlu juga menganggarkan secara efektif seluruh proyek dan memprioritaskan pekerjaan yang perlu dilakukan.

Saat memutuskan strategi mana yang terbaik, perlu untuk mempertimbangkan tujuan jangka panjang dan tujuan investasi yang dilakukan.

Untuk menghasilkan keuntungan dengan cepat, beli-untuk-jual dianggap sebagai investasi yang layak.

Namun, untuk keuntungan dan pertumbuhan jangka panjang, serta arus kas yang konsisten, banyak investor menyukai beli-untuk-sewa karena memungkinkan memperoleh pendapatan sewa dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sedangkan untuk beli-untuk-jual, hanya akan mendapat untung setelah penjualan properti selesai.

Properti Residensial Atau Komersial

Sementara berinvestasi di properti residensial biasanya merupakan hal pertama yang dipikirkan oleh calon investor ketika berpikir untuk masuk ke investasi properti, real estat komersial memang menawarkan cara lain untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan.

Kedua jenis properti tersebut memiliki manfaat dan tantangannya masing-masing, dan calon investor harus meluangkan waktu untuk mempertimbangkan hal ini untuk membuat keputusan yang matang tentang jenis properti yang ingin mereka investasikan.

Properti komersial biasanya mengacu pada hotel, kantor, gudang, toko ritel, dan properti lainnya yang digunakan untuk tujuan non-perumahan.

Sebagian besar perusahaan yang menempati properti komersial lebih suka menyewakannya, yang memberi investor kesempatan untuk memanfaatkan permintaan.

Mengenai keuntungannya, investor seringkali dapat menikmati pajak meterai yang lebih rendah dengan investasi komersial dan pembayaran sewa yang seringkali dibayar di muka.

Properti komersial juga datang dengan sewa yang lebih lama, yang berarti investor dapat merasa tenang bahwa mereka akan menerima pendapatan sewa yang stabil dan konsisten.

Namun, ada risiko yang perlu dipertimbangkan dengan real estat komersial.

Ketika sebuah properti kosong, maka akan tidak menerima pendapatan sewa, yang berarti mungkin memiliki periode waktu di mana tidak mendapat keuntungan finansial apa pun.

Umumnya, berinvestasi di properti residensial dianggap lebih murah daripada berinvestasi di properti komersial.

Namun, tetap saja bisa menghasilkan keuntungan.

Penyewa di properti hunian cenderung menandatangani kontrak sewa yang lebih pendek, sering kali dengan klausul istirahat.

Selain itu, tanggung jawab mengatur perbaikan dan pemeliharaan biasanya berada di tangan pemilik juga, sedangkan penyewa properti komersial biasanya harus mengaturnya.

Namun, ini semua tergantung pada ketentuan perjanjian sewa dan mungkin berbeda kasus per kasus.

Secara keseluruhan, properti komersial dan residensial dapat memberikan beberapa manfaat jangka panjang, asalkan dilakukan penelitian yang cermat sebelum investor membuat keputusan mengenai strategi mereka.

Seperti halnya investasi apa pun, mereka tunduk pada permintaan dan keadaan pasar, sehingga keduanya menimbulkan risiko dan keuntungannya sendiri.

Semoga bermanfaat.


Spread the love