Memiliki rumah kedua tentunya terlihat sangat menggiurkan karena bisa menjadi sumber passive income.
Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk, semakin banyak pula kebutuhan akan hunian.
Namun tidak semua orang mampu membeli rumah sehingga menyewakan rumah menjadi sangat berpotensi dan banyak orang yang semakin tertarik berinvestasi dalam bentuk rumah.
Namun tanpa pengetahuan yang cukup mengenai pengelolaan properti sewa, kamu bisa saja kehilangan uang dari waktu ke waktu.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai kesalahan-kesalahan yang wajib dihindari saat menyewakan rumah:
Jangan Berpikir Pasti Ada Penyewa
Memiliki rumah yang bisa disewakan juga memiliki resiko.
Karena belum tentu selalu ada yang menyewa rumahmu.
Pola pikir ini perlu kamu tanamkan sejak awal terlebih lagi jika rumah tersebut dibeli dengan cicilan dan mengandalkan uang sewa untuk pembayarannya.
Kamu perlu menyiapkan dana darurat untuk berjaga-jaga jika tidak ada yang menyewa rumah.
Tidak Memeriksa Latar Belakang Calon Penyewa
Meskipun kamu ingin cepat mendapatkan penyewa, kamu harus tetap berhati-hati dan kamu perlu mengecek identitas calon penyewa.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminta fotokopi identitas calon penyewa dan meminta calon penyewa untuk mengisi formulir penyewaan jika diperlukan.
Tidak Membuat Kontrak Tertulis
Saat berbisnis, kamu tidak bisa hanya menggunakan omongan saja.
Penting untuk mempunyai kontrak tertulis dan pastikan penyewa memahami aturan kontrak.
Kontrak ini akan melindungimu jika suatu saat bermasalah dengan penyewa.
Tidak Serius Menjalani Sebagai Bisnis
Rumah sewaan merupakan bisnis yang menghasilkan dan kamu harus memperlakukannya demikian.
Kamu harus membuat rekening yang terpisah antara bisnis serta pribadi.
Bukukan semua transaksi termasuk pajaknya.
Tidak Memperhatikan Biaya Perawatan
Rumah yang kamu sewakan membutuhkan perawatan dan pemeliharaan rutin.
Biaya ini termasuk air, listrik, kebersihan serta perbaikan dan renovasi jika diperlukan.
Pastikan keuntungan yang didapatkan bisa menutup pengeluaran-pengeluaran ini.
Menunda-nunda Perawatan
Bagaimanapun keadaannya, jika terjadi kerusakan di rumah sewaan, itu adalah tanggung jawabmu sebagai pemilik.
Jika kondisi rumah rusak tentunya penyewa juga enggan memperpanjang masa sewa.
Calon penyewa baru pun pasti kurang tertarik juga.
Jadi sebaiknya rawatlah rumah sewaan dan jangan menunda-nunda jika memerlukan perbaikan.
Selain itu, jika butuh perbaikan lebih baik panggil ahlinya saja.
Hindari melakukannya sendiri, karena mungkin kamu berniat untuk hemat, namun alih-alih malah bisa membengkakkan biaya perbaikan karena pengetahuanmu mengenai pekerjaan tersebut minim.
Tidak Memiliki Aturan Sewa
Jika tidak ada aturan sewa yang jelas, para penyewa sangat rentan melanggar aturan.
Bahkan bisa saja berbuat semaunya di rumah sewaan.
Hal ini biasanya terjadi karena para penyewa tidak merasa memiliki rumah tersebut sehingga berbuat semena-mena.
Perlu dijelaskan juga aturan jika terlambat membayar sewa, dan bagaimana jika terdapat peralatan atau properti yang rusak.
Tidak Mendokumentasikan Interaksi yang Penting
Untuk berjaga-jaga, ada baiknya kamu mendokumentasikan interaksi-interaksi yang penting dengan penyewa.
Dokumentasi interaksi penting ini dapat berupa rekaman telepon, salinan pesan, atau rekaman CCTV.
Dokumen-dokumen ini bisa dijadikan pendukung jika sampai terjadi masalah dengan penyewa.
Contohnya barang-barang yang hilang.
Takut
Semua bisnis tentunya beresiko, tidak hanya bisnis penyewaan rumah saja.
Rasa takut bisa menjauhkanmu dari kesempatan-kesempatan yang menarik dalam bisnis ini.
Intinya kesalahan-kesalahan tersebut di atas bisa kamu hindari dan pelajari dari pemilik rumah sewaan lainnya dan tidak perlu mengulanginya.
Semoga informasi ini bermanfaat.